DESAIN GRAFIS
A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi Informasi sangat spektakuler. Dengan
sistem teknologi informasi yang canggih manusia antar wilayah diberbagai
belahan dunia dapat mengakses informasi dengan cepat dalam hitungan detik,
dunia seakan dalam satu genggaman. Teknologi Informasi didukung oleh teknologi
computer yang berkembang dengan cepat seiring dengan perkembangan kebutuhan
manusia. Selain untuk mempermudah mengakses informasi, komputer saat ini secara
signifikan berkembang mempermudah manusia untuk memenuhi kebutuhannya
sehari-hari. Demikian juga dalam kaitan untuk kebutuhan publikasi computer
dapat membantu manusia untuk mempublikasikan jasa, produk komersil, kampanye
sosial, dan program lainnya kepada public, baik berbentuk audio, video maupun
visual. Berkaitan dengan publikasi
secara visual, computer dapat digunakan sebagai alat untuk membuat desain
grafis atau desain komunikasi visual. Meskipun di sisi lain pembuatan desain
grafis secara manual masih tetap diperlukan.
Saat ini, desain grafis sangat efektif untuk memberikan
sarana-sarana yang mampu mengapresiasikan suatu kegiatan atau suatu acara,
dapat memberikan contoh atau iklan dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik,
serta mampu menghasilkan suatu rancangan produk dengan lebih maksimal. Desain
grafis juga dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi yang memberikan data
yang lebih jelas, mampu menjadikan hiburan dan mengeksplorasi keahlian di
bidang desain.
B. PENGERTIAN DESAIN GRAFIS
Pakar komunikasi, Everett M. Rogers mendefinisikan
komunikasi sebagai proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada
penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Sedangkan Shannon dan Weaver (1949) memahami
komunikasi sebagai bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi
juga dalam hal ekspresi muka, seni dan teknologi.
Hafied Cangara (2000) dalam Pengantar Ilmu Komunikasi mencatat bahwa komunikasi
bisa berlaku sebagai seni. Jelas Cangara, komunikasi memiliki nilai estetika
yang diterapkan dalam praktik-praktik komunikasi seperti penulisan berita,
roman, novel, penyiaran untuk radio, televisi, seni grafika (grafis-pen),
retorika, akting, penulisan skenario, penulisan buku dan sebagainya. Maka.
jelaslah terdapat benang merah yang menghubungkan komunikasi dengan praktik
desain grafis.
Secara sederhana dan jelas formula komunikasi dibentuk oleh David K. Berlo pada tahun 1960-an. Ia menyebut formula itu sebagai SMCR, yakni:
Source(sumber/pengirim/komunikator/sender/encoder),Message
pesan/content/informasi), Channel (saluran-saluran, media) dan Receiver
(penerima/decoder).
Beberapa definisi desain grafis dari para tokoh antara lain :
Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.
Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.
Sedangkan Jessica Helfand mendefinisikan desain grafis
sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto
dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa
menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu
yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah
diingat.
Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan
berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan
lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi.
Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual
dan perangkat komunikasi.
Menurut Michael Kroeger, Visual
Communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep
melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan
penjajaran (juxtaposition).
Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.
Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu
seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam
menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan.
Secara umum pengertian dari desain grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya.Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.
C. SEJARAH DESAIN
GRAFIS
Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.
Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.
Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott
mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and
Crafts , dan membuat buku dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk
dijual kepada orang-orang kaya. Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk
produk-produk desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis
dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press
secara langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung
mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.
Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di
sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis
oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.
Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927,
dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis pada
judulnya
The signage in the London Underground adalah contoh desain
klasik pada abad modern yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward
Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat
seni yang berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat
sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan,
perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll.
Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern
pada tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold,
Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah
tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu desain grafis yang kita kenal
sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad
ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan
mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis
meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan
Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar
pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya Adrian
Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir
1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan
menerapkannya padaiklan dan desain logo.
Perkembangan industi desain grafis tumbuh seiring dengan
perkembangan konsumerisme. Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai komunitas
desain yang tertuang dalam First Things First manifesto yang pertama kali
diterbitkan pada tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah
Émigré. Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu
desain grafis. Hal ini menarik para praktisi desain grafis, beberapa
diantaranya adalah : Rudy VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and
Rick Poynor.
Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis,
seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan
perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang
sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran
tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan
yang mencakup pengolahan ruang.
D. UNSUR-UNSUR DESAIN GRAFIS
Agar desain yang kita
hasilkan menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari yaitu unsur
dalam desain grafis. Semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan sekaligus
dalam sebuah karya desain karena ada sebagian desain yang menuntut salah satu
dari unsur tersebut harus diprioritaskan jadi ada penekanan-penekanan dalam
setiap unsur.
1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah
unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang
lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus
(straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi
desain. Di dalam duni a komunikasi visual seringkali kita menggunakan dotted
line, solid line, dan garis putus-putus.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal
yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah
kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).
3. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan
permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau
diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari
suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat
dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak
antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan
unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis. Dalam
bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu
obyek (figure) dan latar belakang (background).
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain
dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan
unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek
desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca
terlebih dahulu.
6. Warna (Color)
Warna merupakan unsur
penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan
identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk
visual secara jelas
E. PRINSIP DESAIN GRAFIS
Desain grafis juga
memiliki prinsip seperti halnya manusia, seseorang dikenal karena prinsipnya,
prinsip utama harus ditampilkan dalam sebuah desain grafis sehingga karya tersebut
komunikatif, sedangkan unsur yang lainnya ditampilkan sekedar dan tidak
mengalahkan unsur utama. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien
dan khalayak yang menjadi sasaran pesan.
1. Kesederhanaan
Hal ini sangat logis
demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam
penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan
tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang
ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer
grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid).
Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space)
dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah
keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan
adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu:
keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.
Keseimbangan formal
memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan
formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen
desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu nama desain dibuat dengan full
color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak
membosankan, maka pada media desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut
dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya
tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk
barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat
pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang
dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual
yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
Untuk menciptakan
keseimbangan:
1. Ulangi bentuk tertentu
secara berkala, baik secara vertikal maupun horizontal.
2. Pusat elemen pada
halaman.
3.
Menempatkan beberapa visuals kecil di satu daerah untuk
menyeimbangkan satu blok besar gambar atau teks.
4. Gunakan satu atau dua
bentuk aneh dan membuat bentuk biasa.
5. Keringanan teks
potong-berat dengan terang, berwarna-warni visual.
6. Meninggalkan banyak
spasi besar sekitar blok teks atau foto gelap.
7. Offset besar, gelap foto
atau ilustrasi dengan beberapa lembar teks kecil, masing-masing dikelilingi
oleh banyak spasi.
3. Kesatuan
Unity adalah kesatuan yang digubah melalui unsur yang
mendominasi dan kurang mendominasi serta kedekatan dalam komposisi dalam suatu
karya seni. Dominasi diupayakan melalui ukuran, letak, perbedaan atau
pengecualian. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai harmonisasi/keselarasan.
4. Penekanan
(aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan
untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian
desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan
dengan memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan
pentingnya berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran
huruf pada judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya.
Penekanan juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara
tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
Untuk membuat penekanan:
1. Gunakan rangkaian merata
spaced, persegi di samping foto yang digariskan foto dengan bentuk yang tidak
biasa.
2.
Letakkan bagian yang penting dari teks pada sudut melengkung atau
sekaligus menjaga semua jenis yang lainnya di kolom lurus.
3.
Gunakan huruf tebal, hitam untuk judul dan jenis subheads ringan
teks dan banyak lainnya untuk semua teks.
4.
Tempat yang besar di sebelah gambar kecil sedikit teks.
5.
Reverse (gunakan jenis putih) yang utama dari sebuah kotak hitam
atau berwarna.
6.
Gunakan warna yang tidak biasa atau jenis font yang paling penting
untuk informasi.
7. Letakkan daftar yang
ingin Anda sorot di sidebar dalam kotak berbayang.
5. Irama
(repetisi)
Irama merupakan
pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara
dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua
nada musik beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang atau
kekosongan atau jarak antar obyek.
Irama dapat diciptakan
melalui:
a. Pengulangan bentuk
secara teratur
b. Perubahan atau
peralihan ukuran
c. Melalui pancaran
atau radiasi
6. Proporsi
(Proportion)
Proporsi termasuk
prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh
keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang
tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang.
Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan
dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi
ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618,
sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang
ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga
dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain
proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout
halaman.
Sumber :
Wikipedia Indonesia
http://eituzed.blogspot.co.id/
Comments
Post a Comment